Mataram, LombokInsider.com – Sebagai salah satu upaya membangun kepedulian masyarakat dan berbagai pihak terkait lainnya terhadap pariwisata dan juga refleksi atas kinerja yang telah dicapai Disbudpar NTB dan stakeholder pariwisata lainnya, maka pada Jum’at (23/12) Disbudpar mengundang seluruh elemen pariwisata di NTB untuk hadir pada acara Refleksi Pembangunan Kepariwisataan di NTB 2016. Pada acara ini dijelaskan tentang apa saja yang telah dilakukan Disbudpar selama 2016, juga apa yang akan dilakukan atau strategi apa yang diambil untuk menghadapi tantangan pariwisata di 2017, yang tinggal seminggu lagi.


Pada sambutannya Kadis Budpar NTB, HL. Moh. Faozal mengatakan bahwa hingga September 2016, jumlah wisatawan yang datang ke Lombok Sumbawa, baik dari mancanegara dan nusantara mencapai 2,8 juta orang. “Angka ini diharapkan akan terus bertambah, kami optimis target 3 juta orang wisatawan akan tercapai, apalagi seminggu ini merupakan libur panjang natal dan tahun baru, tentunya berbagai upaya mendukung hal ini telah kami dan semua rekan-rekan industri dan pelaku pariwisata lakukan sepanjang 2016 ini,” ungkap Faozal. Untuk angka kunjungan di 2017 Faozal mengatakan jika angka 3,5 juta bukan hal yang mustahil, asalkan seluruh pihak bekerjasama dengan solid, tentunya angka ini juga akan menunjang target pemerintah, yakni 4 juta kunjungan wisata pada 2018.


Sementara untuk menghadapi tantangan di 2017, Faozal menjelaskan bahwa pihaknya mengajak seluruh pihak seperti, HPI, BPPD, ASITA, PHRI, AHM, IHGMA, PUTRI, INCA dan elemen lain pendukung untuk bersama-sama dapat meningkatkan angka kunjungan wisata. “Tentunya pemerintah dalam hal ini kami di Disbudpar tidak bisa berjalan sendiri, seperti selama ini dukungan seluruh pihak sangat kami harapkan, selain untuk promosi baik di tingkat nasional maupun internasional, juga pembenahan dan penguatan destinasi yang ada,” lanjut orang nomor satu di Disbudpar NTB ini. Menurutnya, jika selama ini banyak kritikan yang disampaikan jika promosi tanpa pembenahan dan penguatan kualitas destinasi sama saja dengan pembohongan, karena kadang keindahan promosinya tak sesuai dengan kenyataan.


Berangkat dari hal tersebut diatas Disbudpar akan melakukan beberapa langkah strategis pada 2017 ini. Pertama seperti yang telah dijelaskan bahwa akan dilakukan pembenahan dan penguatan destinasi fisik khsususnya, terutama di daerah Tiga Gili (Tramena), Pantai Selatan, Gili di Sekotong, Pantai Selong Belanak, Pink, Mawun, serta Rinjani dan sekitarnya termasuk Sembalun yang baru saja terpilih sebagai Destinasi Bulan Madu Ramah Wisatawan Muslim Terbaik versi WHTA 2016 awal Desember lalu. Hal kedua yang menjadi prioritas di 2017 adalah penguatan SDM, baik dari pramuwisata, karyawan hotel dan restoran, tentunya juga masyarakat sadar wisata yang bersentuhan langsung dengan wisatawan dilapangan.
Kemudian yang ketiga menurut Kadis adalah pembenahan dan penguatan manajemen event yang telah masuk dalam Calender of Event di 2017. “Awal tahun nanti pada Februari akan diadakan Lombok Great Sale, yang merupakan pembuka Calender of Event Disbudpar, karena baru pertama kali dilakukan rencananya mulai awal tahun segala persiapan akan hal ini segera akan dilakukan,” tegasnya. Untuk hal lain seperti direct promotion ke enam kota di Indonesia, Jakarta, Jogya, Solo, Surabaya dan Makassar akan tetap dilakukan sebagai upaya promosi di tingkat nasional, bersama maskapai penerbangan dan pihak dari BPPD, ASITA, INCA serta PHRI. Sementara untuk promosi keluar pihak Disbudpar mengajak maskapai agar membuka dan mengembangkan peluang penerbangan ke Asean (Malaysia, Singapura, Brunei) Asia (China, Jepang, Korea) dan Australia (Melbourne, Perth serta Disney), Eropa dan Timur Tengah.


Acara refleksi pariwisata ini dirangkai juga dengan dialog langsung oleh para pelaku pariwisata dan unsur-unsur terkait lainnya, diawal sesi, tampil narasumber wakil dari HPI, Tour & Travel, ASITA dan sesi berikutnya Dirpamobvit Polda, BPS serta PHRI. Hal ini tentu saja untuk mendapatkan solusi dari permasalahan yang ada di lapangan selama 2016, sehingga dapat diperbaiki dan ditingkatkan pada 2017 mendatang. Diakhir acara ini, pihak IHGMA dan AHM menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Kadis Budpar NTB untuk saudara-saudara kita di Bima yang sedang tertimpa bencana banjir bandang, untuk kemudian dibawa dan diserahkan langsung oleh Kadis kepada Walikota Bima keesokan harinya. (LI/AA)